Paroki Administratif Maria Assumpta Cawas

PAROKI ADMINISTRATIF
SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS
Disusun untuk memenuhi tugas Kristianitas kelas X
















Disusun oleh :
Eduardus Ardian Tanaya
(X5/8)



SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH
Jalan Kartini 1, Muntilan
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas”  sebagai analisis untuk melihat bagaimana gereja paroki asal penulis.  Adapun   penyusunan   makalah   ini   dimaksudkan   untuk   memenuhi   tugas Kristianitas SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih, terutama kepada pastor paroki Gereja Maria Assumpta Cawas, Romo Antonius Saptana Hadi, Pr serta kepada pihak – pihak lain yang telah memberikan bimbingan dan semangat sehingga makalah ini dapat diselesaikan.  
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangannya. Karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat.

Cawas, 21 Juni 2016
                                   





                                                                                                                     Penulis




ISI

A.     Sejarah Paroki
Pada tahun 1935 muncul orang Katolik pertama di Cawas yaitu Bapak Jaidi Darmosewoyo dan tahun 1936 Paroki Wedi berdiri yang kemudian mengasuh sebagian wilayah Jombor yaitu Trucuk dan Cawas selebihnya wilayah Jombor diasuh Paroki Klaten. Sekitar tahun 1947-1948 ada 4 keluarga Katolik di Cawas yaitu keluarga Y. Darmasewaya (Barepan Cawas), keluarga A. Darsawiharja (Cawas), keluarga L. Harjawiyana (Kedung-ampel), keluarga Siswaharja (Cawas). Empat keluarga tersebut sebagai embrio keberadaan Gereja Paroki Cawas. Mereka membentuk sebuah lingkungan dan masuk bagian dari Paroki Wedi. Bpk Darmosewoyo dan Bapak Harjowiyono pada saat itu mengawali dengan mengajar di sekolah. Ketika itu yang menjadi Pastor Paroki Wedi adalah Romo A. Cakrawardaya, Pr. Tahun 1956: Misa pertama di Cawas dipimpin Romo Cakrawardaya Pr yang diikuti lebih dari 15 orang bertempat di rumah Bapak Harjowiyono. Selanjutnya Misa Kudus diadakan setiap 35 hari sekali pada hari Selasa Wage. Beberapa tahun kemudian, Romo A, Cakrawardaya diganti oleh Romo Danu, SJ.
Pada tahun 1959 lingkungan Cawas dimasukkan ke dalam wilayah Paroki Klaten. Waktu itu pastornya Romo J.Darmayuwana, Pr. Misa Kudus dilayani tiap bulan. Romo J. Darmayuwana dibantu oleh Rm Van Wourken. Pada waktu itu Uskup Semarang Mgr. Albertus Soegijapranata sempat berkunjung ke Lingkungan Cawas.
Pada tahun 1962 lingkungan Cawas merintis berdirinya SMP St. Yusup dan mulai mengawali berdirinya kapel. Dan tahun 1965 Romo Van Wourken memberi tabungan tiap bulan Rp 6.000,- untuk pembangunan kapel. Akhirnya dapat membeli sebidang tanah di Jagalan Cawas, dan th 1966 dimulai pembangunan kapel. Pada th 1967 kapel diberkati Bapak Kardinal Mgr. J. Darmayuwana. Kapel tersebut juga dipakai sebagai gedung sekolah SMP St. Yusup, dan sebulan sekali untuk misa kudus.,
Pada tahun 1970 lingkungan Cawas dimasukkan menjadi bagian Paroki Delanggu. Misa kudus oleh Romo M. Soegita, Pr dan Romo Beinsler, SJ. Umat Cawas semakin berkembang, baptisan semakin banyak. Pada th 1973 membeli tanah di Utara makam Cawas dan dibuat kapel baru dengan dana dari Maria Martina Beiber dari Jerman. Tanah dan kapel diserahkan ke Yayasan Pangudi Luhur. Saat itu kapel diresmikan oleh Romo Vikjen A. Jayasiswaya, Pr.
Pada th 1980 membeli tanah seluas 2000m2 yg berlokasi di Desa Bawak yang rencana untuk pembangunan kapel baru, dengan harga 6 juta rupiah. Tetapi dengan berbagai pertimbangan tanah dijual dan pada th 1988 membeli tanah di Ds. Barepan seluas 4.500 m2 dengan harga Rp 23.000.000,-
Pada tahun 1992 dimulailah pembangunan Gereja Cawas dan selesai pada tahun 1996. Dengan menghabiskan dana sebesar Rp.160.435.920,- Selanjutnya umat Cawas berintegrasi ke dalam Paroki Jombor. Umat Cawas semakin berkembang, sehingga semakin membutuhkan sarana prasarana untuk melakukan kegiatan. Maka pada tahun 2003 dimulailah pembangunan aula yang selesai pada tahun 2007. Aula tersebut sangat berguna untuk berbagai kegiatan umat. Romo paroki dibuatkan tempat tidur di belakang aula sehingga romo bisa piket di Gereja Cawas setiap hari Kamis, dan memberi misa harian setiap hari Jumat pagi.
Pada tahun 2008 Gereja Cawas menjadi sebuah Stasi. Pemekaran lingkungan terjadi di awal tahun 2009, Stasi Cawas menjadi 3 wilayah-10 lingkungan. Pada tahun 2007- awal 2012 ini yang menjadi Pastor Paroki Jombor adalah Romo R. Budi Haryana, Pr dan sebagai Pastor Vikaris Parokialis berturut-turut adalah Romo M. Suharyanto, Pr dan Romo A. Hadi Cahyono, Pr.
Pada tahun 2010, tepatnya tanggal 14 Agustus 2010, dimulai pembangunan gedung pastoran. Gedung pastoran ini selesai dibangun dan diberkati bersama Gedung Gereja dan Aula oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta pada tanggal 19 September 2011.
Semenjak bulan Januari 2012 Stasi Cawas memulai membuat pembukuan Induk (Baptis, Perkawinan, Penguatan, Sakramen Pengurapan Orang Sakit, Kematian) sendiri terpisah dari Paroki Jombor. Pada Januari 2012, Romo Yohanes Sunaryadi, Pr datang menggantikan Romo Robertus Budi Haryono, Pr sebagai Pastor Paroki Jombor. Pada masa ini melanjutkan penataan Administrasi, pembelajaran bersama dan pendampingan kelompok-kelompok. Pendampingan keluarga-keluarga diberi tekanan dengan mengadakan Kunjungan Keluarga secara terjadwal dan melibatkan Dewan Harian serta pengurus lingkungan. Sementara lingkungan sebagai basis kegiatan dipompa dengan membentuk Paguyuban Ketua lingkungan dan Wilayah dan melakukan pendampingan disana secara rutin. Pembangunan fisik terutama terjadi di Stasi Cawas seperti: Membangun Ruang OMK-Security-garasi. Pertengahan tahun 2012 telah memiliki Karyawan Sekretariat, dan pemekaran lingkungan menjadi 11 Lingkungan. Sesudah berbagai macam hal ditata dan dikembangkan dalam dinamika hidup umat, pelayanan pastoral dan pengelolaan organisasi, akhirnya pada tanggal 15 Agustus 2012, Stasi Cawas diresmikan sebagai Paroki Administratif oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. J. Pujasumarta.
Syukurlah bahwa tuntutan kebutuhan Pastoral yang semakin meningkat ini ditangkap oleh Keuskupan, sehingga pada bulan Agustus-September 2012, di Paroki Jombor dan Cawas) dilayani oleh tiga Imam yaitu Romo Yohanes Sunaryadi, Pr, Romo Antonius Saptana Hadi, Pr, dan Romo Nandi, Pr.
Berdasakan data yang ada umat di Paroki Administratif Cawas mencapai 1052 orang yang mendiami 11 lingkungan. Berikut adalah pembagian lingkungan di Paroki Administratif Cawas:
Gambar 1.1 Pembagian Lingkungan

B.     Struktur Organisasi Paroki
Struktur organisasi Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas dapat dijelaskan sebagai berikut :












 




Berikut adalah susunan Dewan Paroki Administratif Gereja Santa Maria Assumpta Cawas masa bakti 2014 - 2016:

JABATAN PELAYANAN
NO
NAMA
DEWAN HARIAN
Ketua
1
YohanesSunaryadi, Pr.
WakilKetua 1
2
Ignatius Nandi Winarto, Pr.

3
Antonius SaptanaHadi, Pr.
WakilKetua 2
4
LaurentiusGeustinianusSarmadi
Sekretaris I
5
FX. AgungWibowo
Sekretaris II
6
P. AgungSetiawan
Bendahara I
7
Lidia NitasariSunartoPutri
Bendahara II
8
YC. BoniSunarto
Bendahara III
9
YL. Suhardi
BIDANG LITURGI DAN PERIBADATAN
1. Ketua  Bidang Liturgi dan Peribadatan
10
RobertusWadiyono
Tim Kerja Koor dan Musik Liturgi
11
St. Suparmanto

12
SeptiRindaEko W

13
Ch. DadiSantosa

14
R. ArisPramono
Tim KerjaLektor
15
Irene YessiKristanti

16
Anastasia Listiyani
TimKerjaTeksMisa
17
Anastasia HestiNuaristanti
Tim Kerja Putra Altar
18
YustinaNugraheni

19
YosefaPutriSaraswati

20
PutriIsma
Tim KerjaProdiakon
21
YohanesWidaya

22
IG. Suharna
Tim KerjaParamenta
23
Maria AtikWinarniMarwoto

24
Bertha Rismiyati

25
ValentinaSumiyatiSumadi
Tim Kerja Tata Altar
26
TheresiaSiti Lestari

27
RosaliaSulastri

28
Y. ApriyaniSarwastuti
BIDANG PELAYANAN ( DIAKONIA )
2. KetuaBidangPelayanan ( Diakonia )
29
YohanesPurwana
Tim KerjaBinaKeluarga
30
H. Sumadi

31
Ag. Sukardi

32
Alberta Sitimah
Tim KerjaKesehatan
33
Fransiscus Regis Sartono

34
Christina AntikKristanti
Tim Kerja Pengembangan Sosial Ekonomi
35
B. TitisDanianto

36
FX. SugengPurwanto
Tim Kerja Credit Union ( CU )
37
YB. Purwanto

38
FX. SugengPurwanto
Tim Kerja Tabungan Cinta Kasih (TCK )
39
FX. Waluyo

40
M. Suradi









Tim KerjaPertaniandanPeternakan
41
IG. Suparman

42
Y. Suyamto
Tim Kerja Keramas dan HAAK
43
R. Sarmanto

44
DignaRennyPanduwati
Tim Kerja Pendidikan
45
Y. Sukono

46
Febri ( Gombang )
BIDANG PEWARTAAN ( KERIGMA )
3. KetuaBidangPewartaan ( KERIGMA )
47
Lucia Puji Lestari
Tim KerjaPIA
48
Agata Ida Yuliati

49
L. Suparni
Tim KerjaPIR
50
ImakulataAniSuryani

51
L. DwiIstikaningsih
Tim KerjaInisiasi
52
Y. Kasna

53
MM. Setyowati

54
YuliusRudianto
Timja Promosi dan Doa Panggilan
55
M. Sudiro

56
A.Totok Alex Maryadi
Tim KerjaKatekis
57
Al. Jumbadi

58
YuliusRudianto
Tim KerjaKitabSuci
59
I. WawangSetyawan

60
Y. EkoPurdianto

61
Y. JuniHapsari
Tim Kerja KOMSOS
62
H. SigitPamungkas

63
Y. Joko Siswoyo

64
Giovanni Giga Adiyasa

4. Ketua Bidang Paguyuban ( KOINONIA )
65
YohanesPamungkas HP
Tim KerjaPaguyuban OMK
66
YosafatDwiWidiHutomo

67
E. Dian Atmajati
Tim Kerja Paguyuban Legio Maria
68
YE. Sri Mulyani  Sri Mulyadi

69
MM. Sukowati
Tim Kerja Ibu-ibu Paroki
70
RosaliaSulastri

71
Ag. Winarni

72
Lucia Suparni

73
Maria Magdalena Anjar Dwi Yastuwikani

74
Elisabeth Sunarmi

75
Chlara Damayanti
Tim KerjaPaguyubanBrayatKatolik
76
A.Tadino

77
V. Tri IsworoRini
Tim KerjaPaguyuban Security
78
YB. Senen

79
P. JokoSularso
Tim KerjaPaguyubanAdorasiEkaristi
80
Y. Nugraheni

81
M. Supriyatnoko
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
5. KetuaBidangSaranaPrasarana
82
YohanesBechmanPurwanto
Tim Kerja Sound System
83
AgustinusSutrisno

84
H. JokoSusanto












Tim KerjaRumahTanggaParoki
85
FX. Sami

86
Yuliana Sri Mulatmi

87
Th. Sumirah
Tim KerjaRumahTanggaPastoran
88
Saputri

89
YM. Sumarsih

90
Ch. Sulastri
Tim KerjaInventarisasi
91
Paulus Sudibyo

92
MartinusSudiro
Tim Kerja Perawatan dan Pembangunan Gedung
93
Ag. Wijiyanto

94
HY. Wiji

95
YohanesSupardi

96
FX. Sunardi
TIM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
a. Tim Pengembangan SDM  dan Teritori
97
Robert Sarmanta

98
I. WawangSetyawan

99
B. TitisDanianto

100
Lidia Nitasari SP
b. Tim Data
101
H. SigitPamungkas

102
HY. Wiji

            Susunan pengurus Dewan Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas akan berubah setiap 2 tahun sekali. Yang menjabat sebagai Ketua I Dewan Paroki adalah Pastor Kepala Paroki, sedangkan Wakil Ketua I Dewan Paroki akan dijabat oleh pastor-pastor pembantu. Berbeda dengan Wakil Ketua II Dewan Paroki yang biasanya dipegang oleh wakil umat gereja akan dipilih secara langsung oleh anggota gereja biasanya lewat voting.
            Layaknya sebuah organisasi, susunan pengurus Dewan Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas akan bekerja membantu gereja mewujudkan perkembangan – perkembangan gereja dalam hal iman, pembangunan, dan lain sebagainya. Maka dari itu, sangatlah penting pengurus Dewan Paroki untuk mewujudkan Paroki yang terus berkembang.

C.  Kegiatan-Kegiatan di Paroki
1.    Kegiatan Liturgis
·      Misa mingguan, dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 07.00 WIB. Pada hari Minggu hanya ada satu kali misa melihat umat Paroki Cawas yang tidak banyak. Namun, di hari Sabtu juga terdapat misa mingguan pukul 15.00 WIB, misa di hari Sabtu ini biasanya diikuti umat gereja yang tidak dapat mengikuti misa hari Minggu. Misa di hari sabtu dilaksanakan di kapel wilayah secara bergiliran. Misa mingguan di paroki Cawas biasanya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa secara bergiliran.
·      Misa harian, dilaksanakan setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu pukul 05.30 WIB.
·      Misa perlingkungan terjadwal  selama 1 tahun dalam agenda paroki. Peribadatan di lingkungan berjalan rutin setiap minggu dengan bergilir dari rumah ke rumah umat.  
·      Baptis bayi diterimakan setiap minggu pertama setelah misa di gereja atau dilaksanakan pada misa lingkungan. Sebelumnya diadakan rekoleksi orangtua dan emban baptis didampingi rama paroki dan katekis.
·      Baptis dewasa atau peneguhan dari Kristen ke katolik diterimakan pada Paskah dengan didahului pelajaran agama selama 1 tahun bagi yang dibaptis dan 3 bulan bagi yang akan menerima peneguhan.
·      Komuni pertama diterimakan setahun sekali pada hari raya Tubuh dan darah Kristus . pelajaran persiapan komuni pertama selama 3 bulan oleh katekis dan triduum.
·      Sakramen penguatan diterimakan dua tahun sekali pada tahun ganjil  atau mengikuti agenda uskup. pembekalan / pelajaran secukupnya dan rekoleksi oleh katekis.
·      Sakramen perkawinan dilaksanakan sesuai kesepakatan  mempelai dan romo kecuali Jumat Agung dan Sabtu suci. Pasangan katolik-katolik dirayakan dengan ekaristi.
·      Sakramen pengurapan orang sakit dilayani setiap waktu bagi yang membutuhkan ( emergency ) dan secara massal setahun sekali pada misa paskah lansia.
·      Sakramen tobat dilayani pada masa advent dan prapaskah  per lingkungan dan  menjelang komuni pertama dan penerimaan sakramen penguatan dan menjelang pernikahan untuk mempelai katolik.
·      Legio Maria  didirikan pada tahun 2010  pada masa penggembalaan  Rm. Budi Haryono .Legio Maria ini  bernama Ratuning katentreman. Anggota sekitar  20 orang .Kegiatan  :doa rutin setiap rabu pkl. 18.00 di Gereja

2.      Kegiatan Non Liturgis
·      Melalui timja Keramas dan HAK pendidikan politik dan peran serta umat dalam pelayanan kemasyarakatan diantaranya selalu melaksanakan sosialisasi Pileg, Pilpres, Pilkada , dan sosialisasi  UU Desa
·      Program-program pemberdayaan ekonomi umat, dilaksanakan melalui pelatihan menjahit dan peminjaman mesin jahit. Timja pertanian (membuat pupuk organik dan pelatihan menanam sayur organik ) Timja peternakan (penggaduhan kambing,) (mentok ). Dalam rangka memberdayakan pengelolaan keuangan umat  (Tabungan Cinta Kasih ,Pelayanan CU)
·      Paroki Administratif Cawas memperhatikan kesehatan umat, melalui timja kesehatan sebulan sekali memberikan pelayanan berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemeriksaan lab guladarah, kolesterol, danasamurat.Timjakesehatan bekerja sama dengan BIPEKA Yogyakarta  juga menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum setahun sekali. juga mengadakanaksi donor darah 3 kali setahun dengan bekerjasama dengan PMI Klaten.
·      Timja Pendidikan juga memperhatikan siswa yang tidak mampu. Maka dari itu Timja Pendidikan menyediakan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu. Sebagai perwujudan perhatian gereja, timja pendidikan bekerja sama dengan para donator.

D. Tantangan Pelaksanaan Kegiatan Paroki
           Umat gereja di Cawas yang berjumlah 1052 orang, termasuk yang pergi merantau di kota – kota besar berada diantara 54.756 orang di Kecamatan Cawas merupakan kaum minoritas. Hanya sekitar 2% dari  jumlah keseluruhan penduduk di Cawas, umat Katolik di Cawas melakukan kegiatan rohaninya secara terbatas. Sulit sekali untuk meminta izin kepada pemerintahan guna melakukan pengembangan gereja. Misalnya di tahun 2014 , umat gereja Cawas ingin membangun kapel untuk tempat ibadah yang lebih dekat untuk umat di wilayah Gombang, namun sampai saat ini gereja belom mendapatkan izin pembangunan kapel di wilayah gombang. Contoh lain di tahun 2011, umat Cawas yang ingin mendirikan menara lonceng di samping gereja sangat sulit  untuk mendapatkan izin dari pemerintahan setempat. Baru sekitar 1 tahun izin itu diberikan kepada gereja, akhirnya menara lonceng berdiri tegak di samping gereja tahun 2013. Walaupun masih banyak komentar dan tentangan dari masyarakat di sekitar, gereja tetap menggunakan lonceng ini. Namun tak semua penduduk di Cawas tidak senang dengan gereja, Ada banyak juga pendukung pengembangan gereja yang berkepercayaan lain.
           Selain itu tantangan dan hambatan yang dialami gereja adalah pendidikan muda-mudinya. Pendidikan katolik di Cawas sangat minim, hanya terdapat SMP Pangudi Luhur Cawas yang menyertakan pendidikan iman katolik di pengajarannya. SD dan SMA di Cawas tidak ada yang menyertakan pendidikan iman Katolik. SD yang menyertakan pendidikan iman katolik sangatlah jauh dari Cawas, yaitu berada 12 km dari cawas ada di kecamatan Bayat. Sekolah – sekolah di sekitar Cawas yang menyertakan pendidikan iman katolik sangatlah minim, kalaupun ada tempatnya sangatlah jauh, maka dari itu para orang tua enggan untuk menyekolahkan anak – anaknya ke sekolah iman katolik. Inilah tantangan gereja yang langsung ditanggapi dengan suatu solusi. Sedikit demi sedikit gereja mengatasi masalah ini. Pada tahun 2010 mulai dibangun PAUD Stella Maris di belakang gereja. Tujuan dibangunya PAUD ini adalah mendidik putra – putri gereja yang beriman.





























REFLEKSI PENGALAMAN
           Minggu, 19 Juni 2016 sepulang dari gereja, saya menemui pastor paroki guna mendapatkan informasi tentang gereja. Bertemulah saya dengan pastor paroki bernama Romo Antonius Saptana Hadi, Pr. Beliau adalah pastor pembantu Romo Yohanes Sunaryadi, Pr yang sering melayani misa di Paroki Cawas. Romo yang akrab dipanggil Romo Sapta ini berasal dari Bayat, sebuah kecamatan yang sangat dekat dengan Cawas. Romo Sapta adalah seorang pelopor pembangunan  gereja Cawas yang sangat hebat. Sangat banyak perubahan yang dialami gereja Cawas semenjak datangnya Romo Sapta. Menara lonceng, parkiran, gamelan, organ baru, renovasi kapel St. Agustinus, dan banyak lagi perubahan positif dibawa Romo Sapta.
           Berbincang – bincang di depan pastoran, saya mendapat banyak informasi dari romo untuk saya olah menjadi sebuah informasi dalam makalah saya. Namun saya masih merasa kekurangan data untuk membuat makalah tentang gereja. Akhirnya Romo Sapta mengajak saya untuk ke tempat sekretariat gereja untuk mendaptkan data gereja yang lebih lengkap. Di sana terdapat buku – buku yang berisi tentang sejarah gereja Cawas. Selain itu, ada juga komputer yang berisi data-data gereja yang sangat lengkap.
           Akhirnya saya mendapatkan data yang sangat lengkap untuk membuat makalah tugas dari sekolah. Dengan menyusun makalah ini saya tidak hanya menyelesaikan tugas dari sekolah namun juga menambah pengetahuan saya tentang paroki saya sendiri yakni Paroki Administratif Santa Maria Cawas.













PENUTUP

Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai gereja paroki asal penulis, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

           
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.


Cawas, 21 Juni 2016




Penulis








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misdinar

Refleksi Kelas XI