Paroki Administratif Maria Assumpta Cawas
PAROKI ADMINISTRATIF
SANTA MARIA ASSUMPTA CAWAS
Disusun
untuk memenuhi tugas Kristianitas kelas X
Disusun oleh :
Eduardus Ardian Tanaya
(X5/8)
SMA
PANGUDI LUHUR VAN LITH
Jalan
Kartini 1, Muntilan
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Paroki
Administratif Santa Maria Assumpta Cawas”
sebagai analisis untuk melihat bagaimana gereja paroki asal penulis. Adapun penyusunan
makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas Kristianitas SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.
Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih, terutama kepada pastor paroki Gereja Maria Assumpta Cawas, Romo
Antonius Saptana Hadi, Pr serta kepada pihak – pihak lain yang telah memberikan bimbingan dan semangat
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini banyak kekurangannya. Karena itu saran dan kritik yang membangun
senantiasa penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat.
Cawas, 21
Juni 2016
Penulis
ISI
A.
Sejarah
Paroki
Pada tahun 1935 muncul orang Katolik pertama di Cawas yaitu Bapak
Jaidi Darmosewoyo dan tahun 1936 Paroki Wedi berdiri yang kemudian mengasuh
sebagian wilayah Jombor yaitu Trucuk dan Cawas selebihnya wilayah Jombor diasuh
Paroki Klaten. Sekitar tahun 1947-1948 ada 4 keluarga Katolik di Cawas yaitu keluarga Y. Darmasewaya (Barepan
Cawas), keluarga A. Darsawiharja (Cawas), keluarga L. Harjawiyana
(Kedung-ampel), keluarga Siswaharja (Cawas). Empat keluarga tersebut sebagai
embrio keberadaan Gereja Paroki Cawas. Mereka membentuk sebuah lingkungan dan
masuk bagian dari Paroki Wedi. Bpk Darmosewoyo dan Bapak Harjowiyono pada saat itu
mengawali dengan mengajar di sekolah. Ketika itu yang menjadi Pastor Paroki Wedi adalah Romo A. Cakrawardaya, Pr. Tahun 1956:
Misa pertama di Cawas dipimpin Romo Cakrawardaya Pr yang diikuti lebih
dari 15 orang bertempat di rumah Bapak Harjowiyono. Selanjutnya Misa Kudus
diadakan setiap 35 hari sekali pada hari Selasa Wage. Beberapa tahun kemudian,
Romo A, Cakrawardaya diganti oleh Romo Danu, SJ.
Pada tahun 1959 lingkungan Cawas dimasukkan ke dalam wilayah
Paroki Klaten. Waktu itu pastornya Romo J.Darmayuwana, Pr. Misa Kudus
dilayani tiap bulan. Romo J. Darmayuwana dibantu oleh Rm Van Wourken. Pada waktu itu
Uskup Semarang Mgr. Albertus Soegijapranata sempat berkunjung ke Lingkungan
Cawas.
Pada tahun 1962 lingkungan Cawas merintis berdirinya SMP St.
Yusup dan mulai mengawali berdirinya kapel. Dan tahun 1965 Romo Van Wourken memberi tabungan tiap
bulan Rp 6.000,- untuk pembangunan kapel. Akhirnya dapat membeli sebidang tanah
di Jagalan Cawas, dan th 1966 dimulai pembangunan kapel. Pada th 1967 kapel
diberkati Bapak Kardinal Mgr. J. Darmayuwana. Kapel tersebut juga dipakai
sebagai gedung sekolah SMP St. Yusup, dan sebulan sekali untuk misa kudus.,
Pada tahun 1970 lingkungan Cawas dimasukkan menjadi bagian
Paroki Delanggu. Misa kudus oleh Romo M. Soegita, Pr dan Romo Beinsler, SJ. Umat Cawas semakin
berkembang, baptisan semakin banyak. Pada th 1973 membeli tanah di Utara makam
Cawas dan dibuat kapel baru dengan dana dari Maria Martina Beiber dari Jerman.
Tanah dan kapel diserahkan ke Yayasan Pangudi Luhur. Saat itu kapel diresmikan
oleh Romo Vikjen A. Jayasiswaya, Pr.
Pada th 1980 membeli tanah seluas 2000m2 yg berlokasi di Desa Bawak yang rencana untuk
pembangunan kapel baru, dengan harga 6 juta rupiah. Tetapi dengan berbagai
pertimbangan tanah dijual dan pada th 1988 membeli tanah di Ds. Barepan seluas
4.500 m2 dengan harga Rp 23.000.000,-
Pada tahun 1992 dimulailah pembangunan Gereja Cawas dan selesai pada
tahun 1996. Dengan menghabiskan dana sebesar Rp.160.435.920,- Selanjutnya umat
Cawas berintegrasi ke dalam Paroki Jombor. Umat Cawas semakin berkembang,
sehingga semakin membutuhkan sarana prasarana untuk melakukan kegiatan. Maka
pada tahun 2003 dimulailah pembangunan aula yang selesai pada tahun 2007. Aula
tersebut sangat berguna untuk berbagai kegiatan umat. Romo paroki dibuatkan tempat tidur di
belakang aula sehingga romo bisa piket di Gereja Cawas setiap hari Kamis, dan memberi
misa harian setiap hari Jumat pagi.
Pada tahun 2008 Gereja Cawas menjadi sebuah Stasi. Pemekaran
lingkungan terjadi di awal tahun 2009, Stasi Cawas menjadi 3 wilayah-10
lingkungan. Pada tahun 2007- awal 2012 ini yang menjadi Pastor Paroki Jombor
adalah Romo R. Budi Haryana, Pr dan sebagai
Pastor Vikaris Parokialis berturut-turut adalah Romo M. Suharyanto, Pr dan Romo A. Hadi Cahyono, Pr.
Pada tahun 2010, tepatnya tanggal 14 Agustus 2010, dimulai
pembangunan gedung pastoran. Gedung pastoran ini selesai dibangun dan diberkati
bersama Gedung Gereja dan Aula oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes
Pujasumarta pada tanggal 19 September 2011.
Semenjak bulan Januari 2012 Stasi Cawas memulai membuat pembukuan
Induk (Baptis, Perkawinan, Penguatan, Sakramen Pengurapan Orang Sakit,
Kematian) sendiri terpisah dari Paroki Jombor. Pada Januari 2012, Romo Yohanes Sunaryadi, Pr datang
menggantikan Romo Robertus Budi Haryono, Pr sebagai
Pastor Paroki Jombor. Pada masa ini melanjutkan penataan Administrasi,
pembelajaran bersama dan pendampingan kelompok-kelompok. Pendampingan
keluarga-keluarga diberi tekanan dengan mengadakan Kunjungan Keluarga secara
terjadwal dan melibatkan Dewan Harian serta pengurus lingkungan. Sementara
lingkungan sebagai basis kegiatan dipompa dengan membentuk Paguyuban Ketua
lingkungan dan Wilayah dan melakukan pendampingan disana secara rutin.
Pembangunan fisik terutama terjadi di Stasi Cawas seperti: Membangun Ruang
OMK-Security-garasi. Pertengahan tahun 2012 telah memiliki Karyawan
Sekretariat, dan pemekaran lingkungan menjadi 11 Lingkungan. Sesudah berbagai
macam hal ditata dan dikembangkan dalam dinamika hidup umat, pelayanan pastoral
dan pengelolaan organisasi, akhirnya pada tanggal 15 Agustus 2012, Stasi Cawas
diresmikan sebagai Paroki Administratif oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. J.
Pujasumarta.
Syukurlah bahwa tuntutan kebutuhan Pastoral yang semakin
meningkat ini ditangkap oleh Keuskupan, sehingga pada bulan Agustus-September 2012, di Paroki Jombor dan Cawas)
dilayani oleh tiga Imam yaitu Romo Yohanes Sunaryadi, Pr, Romo Antonius Saptana
Hadi, Pr, dan Romo Nandi, Pr.
Gambar 1.1 Pembagian
Lingkungan
B.
Struktur
Organisasi Paroki
Struktur
organisasi Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Berikut adalah
susunan Dewan Paroki Administratif Gereja Santa Maria Assumpta Cawas masa bakti
2014 - 2016:
JABATAN PELAYANAN
|
NO
|
NAMA
|
DEWAN HARIAN
|
||
Ketua
|
1
|
YohanesSunaryadi, Pr.
|
WakilKetua 1
|
2
|
Ignatius Nandi Winarto, Pr.
|
3
|
Antonius SaptanaHadi, Pr.
|
|
WakilKetua 2
|
4
|
LaurentiusGeustinianusSarmadi
|
Sekretaris I
|
5
|
FX. AgungWibowo
|
Sekretaris II
|
6
|
P. AgungSetiawan
|
Bendahara I
|
7
|
Lidia NitasariSunartoPutri
|
Bendahara II
|
8
|
YC. BoniSunarto
|
Bendahara III
|
9
|
YL. Suhardi
|
BIDANG LITURGI DAN PERIBADATAN
|
||
1. Ketua Bidang Liturgi dan Peribadatan
|
10
|
RobertusWadiyono
|
Tim Kerja Koor dan
Musik Liturgi
|
11
|
St. Suparmanto
|
12
|
SeptiRindaEko W
|
|
13
|
Ch. DadiSantosa
|
|
14
|
R. ArisPramono
|
|
Tim KerjaLektor
|
15
|
Irene YessiKristanti
|
16
|
Anastasia Listiyani
|
|
TimKerjaTeksMisa
|
17
|
Anastasia HestiNuaristanti
|
Tim Kerja Putra Altar
|
18
|
YustinaNugraheni
|
19
|
YosefaPutriSaraswati
|
|
20
|
PutriIsma
|
|
Tim KerjaProdiakon
|
21
|
YohanesWidaya
|
22
|
IG. Suharna
|
|
Tim KerjaParamenta
|
23
|
Maria AtikWinarniMarwoto
|
24
|
Bertha Rismiyati
|
|
25
|
ValentinaSumiyatiSumadi
|
|
Tim Kerja Tata Altar
|
26
|
TheresiaSiti Lestari
|
27
|
RosaliaSulastri
|
|
28
|
Y. ApriyaniSarwastuti
|
|
BIDANG PELAYANAN ( DIAKONIA
)
|
||
2. KetuaBidangPelayanan ( Diakonia )
|
29
|
YohanesPurwana
|
Tim KerjaBinaKeluarga
|
30
|
H. Sumadi
|
31
|
Ag. Sukardi
|
|
32
|
Alberta Sitimah
|
|
Tim KerjaKesehatan
|
33
|
Fransiscus Regis Sartono
|
34
|
Christina AntikKristanti
|
|
Tim Kerja
Pengembangan Sosial Ekonomi
|
35
|
B. TitisDanianto
|
36
|
FX. SugengPurwanto
|
|
Tim Kerja Credit Union ( CU )
|
37
|
YB. Purwanto
|
38
|
FX. SugengPurwanto
|
|
Tim Kerja Tabungan
Cinta Kasih (TCK )
|
39
|
FX. Waluyo
|
40
|
M. Suradi
|
|
Tim KerjaPertaniandanPeternakan
|
41
|
IG. Suparman
|
42
|
Y. Suyamto
|
|
Tim Kerja Keramas dan
HAAK
|
43
|
R. Sarmanto
|
44
|
DignaRennyPanduwati
|
|
Tim Kerja Pendidikan
|
45
|
Y. Sukono
|
46
|
Febri ( Gombang )
|
|
BIDANG PEWARTAAN ( KERIGMA )
|
||
3. KetuaBidangPewartaan ( KERIGMA )
|
47
|
Lucia Puji Lestari
|
Tim KerjaPIA
|
48
|
Agata Ida Yuliati
|
49
|
L. Suparni
|
|
Tim KerjaPIR
|
50
|
ImakulataAniSuryani
|
51
|
L. DwiIstikaningsih
|
|
Tim KerjaInisiasi
|
52
|
Y. Kasna
|
53
|
MM. Setyowati
|
|
54
|
YuliusRudianto
|
|
Timja Promosi dan
Doa Panggilan
|
55
|
M. Sudiro
|
56
|
A.Totok Alex Maryadi
|
|
Tim KerjaKatekis
|
57
|
Al. Jumbadi
|
58
|
YuliusRudianto
|
|
Tim KerjaKitabSuci
|
59
|
I. WawangSetyawan
|
60
|
Y. EkoPurdianto
|
|
61
|
Y. JuniHapsari
|
|
Tim Kerja KOMSOS
|
62
|
H. SigitPamungkas
|
63
|
Y. Joko Siswoyo
|
|
64
|
Giovanni Giga
Adiyasa
|
|
4. Ketua Bidang
Paguyuban ( KOINONIA )
|
65
|
YohanesPamungkas HP
|
Tim KerjaPaguyuban OMK
|
66
|
YosafatDwiWidiHutomo
|
67
|
E. Dian Atmajati
|
|
Tim Kerja
Paguyuban Legio Maria
|
68
|
YE. Sri Mulyani Sri Mulyadi
|
69
|
MM. Sukowati
|
|
Tim Kerja Ibu-ibu
Paroki
|
70
|
RosaliaSulastri
|
71
|
Ag. Winarni
|
|
72
|
Lucia Suparni
|
|
73
|
Maria Magdalena Anjar Dwi Yastuwikani
|
|
74
|
Elisabeth Sunarmi
|
|
75
|
Chlara Damayanti
|
|
Tim KerjaPaguyubanBrayatKatolik
|
76
|
A.Tadino
|
77
|
V. Tri IsworoRini
|
|
Tim KerjaPaguyuban Security
|
78
|
YB. Senen
|
79
|
P. JokoSularso
|
|
Tim KerjaPaguyubanAdorasiEkaristi
|
80
|
Y. Nugraheni
|
81
|
M. Supriyatnoko
|
|
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
|
||
5. KetuaBidangSaranaPrasarana
|
82
|
YohanesBechmanPurwanto
|
Tim Kerja Sound System
|
83
|
AgustinusSutrisno
|
84
|
H. JokoSusanto
|
|
Tim KerjaRumahTanggaParoki
|
85
|
FX. Sami
|
86
|
Yuliana Sri Mulatmi
|
|
87
|
Th. Sumirah
|
|
Tim KerjaRumahTanggaPastoran
|
88
|
Saputri
|
89
|
YM. Sumarsih
|
|
90
|
Ch. Sulastri
|
|
Tim KerjaInventarisasi
|
91
|
Paulus Sudibyo
|
92
|
MartinusSudiro
|
|
Tim Kerja Perawatan
dan Pembangunan Gedung
|
93
|
Ag. Wijiyanto
|
94
|
HY. Wiji
|
|
95
|
YohanesSupardi
|
|
96
|
FX. Sunardi
|
|
TIM PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
|
||
a. Tim Pengembangan
SDM dan Teritori
|
97
|
Robert Sarmanta
|
98
|
I. WawangSetyawan
|
|
99
|
B. TitisDanianto
|
|
100
|
Lidia Nitasari SP
|
|
b. Tim Data
|
101
|
H. SigitPamungkas
|
102
|
HY. Wiji
|
Susunan pengurus Dewan Paroki Administratif
Santa Maria Assumpta Cawas akan berubah setiap 2 tahun sekali. Yang menjabat
sebagai Ketua I Dewan Paroki adalah Pastor Kepala Paroki, sedangkan Wakil Ketua
I Dewan Paroki akan dijabat oleh pastor-pastor pembantu. Berbeda dengan Wakil
Ketua II Dewan Paroki yang biasanya dipegang oleh wakil umat gereja akan
dipilih secara langsung oleh anggota gereja biasanya lewat voting.
Layaknya sebuah organisasi, susunan
pengurus Dewan Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas akan bekerja
membantu gereja mewujudkan perkembangan – perkembangan gereja dalam hal iman,
pembangunan, dan lain sebagainya. Maka dari itu, sangatlah penting pengurus
Dewan Paroki untuk mewujudkan Paroki yang terus berkembang.
C. Kegiatan-Kegiatan di Paroki
1.
Kegiatan Liturgis
·
Misa mingguan,
dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 07.00 WIB. Pada hari Minggu hanya ada
satu kali misa melihat umat Paroki Cawas yang tidak banyak. Namun, di hari
Sabtu juga terdapat misa mingguan pukul 15.00 WIB, misa di hari Sabtu ini
biasanya diikuti umat gereja yang tidak dapat mengikuti misa hari Minggu. Misa
di hari sabtu dilaksanakan di kapel wilayah secara bergiliran. Misa mingguan di
paroki Cawas biasanya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa secara
bergiliran.
·
Misa harian, dilaksanakan
setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu pukul 05.30 WIB.
·
Misa perlingkungan
terjadwal selama 1 tahun dalam agenda
paroki. Peribadatan di lingkungan berjalan rutin setiap minggu dengan bergilir
dari rumah ke rumah umat.
·
Baptis bayi diterimakan
setiap minggu pertama setelah misa di gereja atau dilaksanakan pada misa
lingkungan. Sebelumnya diadakan rekoleksi orangtua dan emban baptis didampingi
rama paroki dan katekis.
·
Baptis dewasa atau
peneguhan dari Kristen ke katolik diterimakan pada Paskah dengan didahului
pelajaran agama selama 1 tahun bagi yang dibaptis dan 3 bulan bagi yang akan
menerima peneguhan.
·
Komuni pertama
diterimakan setahun sekali pada hari raya Tubuh dan darah Kristus . pelajaran
persiapan komuni pertama selama 3 bulan oleh katekis dan triduum.
·
Sakramen penguatan
diterimakan dua tahun sekali pada tahun ganjil
atau mengikuti agenda uskup. pembekalan / pelajaran secukupnya dan
rekoleksi oleh katekis.
·
Sakramen perkawinan
dilaksanakan sesuai kesepakatan mempelai
dan romo kecuali Jumat Agung dan Sabtu suci. Pasangan katolik-katolik dirayakan
dengan ekaristi.
·
Sakramen pengurapan
orang sakit dilayani setiap waktu bagi yang membutuhkan ( emergency ) dan
secara massal setahun sekali pada misa paskah lansia.
·
Sakramen tobat dilayani
pada masa advent dan prapaskah per
lingkungan dan menjelang komuni pertama
dan penerimaan sakramen penguatan dan menjelang pernikahan untuk mempelai
katolik.
·
Legio Maria didirikan pada tahun 2010 pada masa penggembalaan Rm. Budi Haryono .Legio Maria ini bernama Ratuning katentreman. Anggota sekitar 20 orang .Kegiatan :doa rutin setiap rabu pkl. 18.00 di Gereja
2.
Kegiatan Non Liturgis
·
Melalui timja
Keramas dan HAK pendidikan politik dan peran serta umat dalam pelayanan
kemasyarakatan diantaranya selalu melaksanakan sosialisasi Pileg, Pilpres,
Pilkada , dan sosialisasi UU Desa
·
Program-program
pemberdayaan ekonomi umat, dilaksanakan melalui pelatihan menjahit dan
peminjaman mesin jahit. Timja pertanian (membuat pupuk organik dan pelatihan
menanam sayur organik ) Timja peternakan (penggaduhan kambing,) (mentok ). Dalam rangka
memberdayakan pengelolaan keuangan umat
(Tabungan Cinta
Kasih ,Pelayanan CU)
·
Paroki Administratif Cawas memperhatikan kesehatan umat,
melalui timja kesehatan sebulan sekali memberikan pelayanan berupa pemeriksaan
kesehatan, pengobatan dan pemeriksaan lab guladarah, kolesterol,
danasamurat.Timjakesehatan bekerja sama dengan BIPEKA Yogyakarta juga menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat
umum setahun sekali. juga mengadakanaksi donor darah 3 kali setahun dengan bekerjasama dengan PMI Klaten.
· Timja Pendidikan juga memperhatikan siswa yang
tidak mampu. Maka dari itu Timja
Pendidikan menyediakan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu. Sebagai perwujudan perhatian gereja, timja
pendidikan bekerja sama dengan para donator.
D. Tantangan Pelaksanaan
Kegiatan Paroki
Umat gereja di Cawas yang berjumlah 1052 orang,
termasuk yang pergi merantau di kota – kota besar berada diantara 54.756 orang di Kecamatan Cawas merupakan kaum minoritas. Hanya
sekitar 2% dari jumlah keseluruhan
penduduk di Cawas, umat Katolik di Cawas melakukan kegiatan rohaninya secara
terbatas. Sulit sekali untuk meminta izin kepada pemerintahan guna melakukan
pengembangan gereja. Misalnya di tahun 2014 , umat gereja Cawas ingin membangun
kapel untuk tempat ibadah yang lebih dekat untuk umat di wilayah Gombang, namun
sampai saat ini gereja belom mendapatkan izin pembangunan kapel di wilayah
gombang. Contoh lain di tahun 2011, umat Cawas yang ingin mendirikan menara
lonceng di samping gereja sangat sulit
untuk mendapatkan izin dari pemerintahan setempat. Baru sekitar 1 tahun
izin itu diberikan kepada gereja, akhirnya menara lonceng berdiri tegak di
samping gereja tahun 2013. Walaupun masih banyak komentar dan tentangan dari
masyarakat di sekitar, gereja tetap menggunakan lonceng ini. Namun tak semua
penduduk di Cawas tidak senang dengan gereja, Ada banyak juga pendukung
pengembangan gereja yang berkepercayaan lain.
Selain itu tantangan dan
hambatan yang dialami gereja adalah pendidikan muda-mudinya. Pendidikan katolik
di Cawas sangat minim, hanya terdapat SMP Pangudi Luhur Cawas yang menyertakan
pendidikan iman katolik di pengajarannya. SD dan SMA di Cawas tidak ada yang
menyertakan pendidikan iman Katolik. SD yang menyertakan pendidikan iman
katolik sangatlah jauh dari Cawas, yaitu berada 12 km dari cawas ada di
kecamatan Bayat. Sekolah – sekolah di sekitar Cawas yang menyertakan pendidikan
iman katolik sangatlah minim, kalaupun ada tempatnya sangatlah jauh, maka dari
itu para orang tua enggan untuk menyekolahkan anak – anaknya ke sekolah iman
katolik. Inilah tantangan gereja yang langsung ditanggapi dengan suatu solusi.
Sedikit demi sedikit gereja mengatasi masalah ini. Pada tahun 2010 mulai
dibangun PAUD Stella Maris di belakang gereja. Tujuan dibangunya PAUD ini
adalah mendidik putra – putri gereja yang beriman.
REFLEKSI
PENGALAMAN
Minggu, 19 Juni 2016 sepulang dari gereja, saya menemui pastor paroki guna
mendapatkan informasi tentang gereja. Bertemulah saya dengan pastor paroki
bernama Romo Antonius Saptana Hadi, Pr. Beliau adalah pastor pembantu Romo
Yohanes Sunaryadi, Pr yang sering melayani misa di Paroki Cawas. Romo yang
akrab dipanggil Romo Sapta ini berasal dari Bayat, sebuah kecamatan yang sangat
dekat dengan Cawas. Romo Sapta adalah seorang pelopor pembangunan gereja Cawas yang sangat hebat. Sangat banyak
perubahan yang dialami gereja Cawas semenjak datangnya Romo Sapta. Menara
lonceng, parkiran, gamelan, organ baru, renovasi kapel St. Agustinus, dan
banyak lagi perubahan positif dibawa Romo Sapta.
Berbincang – bincang di
depan pastoran, saya mendapat banyak informasi dari romo untuk saya olah
menjadi sebuah informasi dalam makalah saya. Namun saya masih merasa kekurangan
data untuk membuat makalah tentang gereja. Akhirnya Romo Sapta mengajak saya
untuk ke tempat sekretariat gereja untuk mendaptkan data gereja yang lebih
lengkap. Di sana terdapat buku – buku yang berisi tentang sejarah gereja Cawas.
Selain itu, ada juga komputer yang berisi data-data gereja yang sangat lengkap.
Akhirnya saya mendapatkan
data yang sangat lengkap untuk membuat makalah tugas dari sekolah. Dengan
menyusun makalah ini saya tidak hanya menyelesaikan tugas dari sekolah namun
juga menambah pengetahuan saya tentang paroki saya sendiri yakni Paroki
Administratif Santa Maria Cawas.
PENUTUP
Demikian yang dapat penulis
sampaikan mengenai gereja paroki asal penulis, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.
Cawas, 21 Juni
2016
Penulis
Komentar
Posting Komentar